Dinas Pendidikan Murung Raya Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Kajian Geografis Jadi Perhatian Utama
"Kami sudah melakukan tiga kali rapat, dua kali di tingkat kabupaten dan satu kali bersama Tim Gizi di Jakarta," jelas Putu Suranta, S.P.,M.A.P Dalam rapat tersebut, dibahas bahwa Murung Raya direncanakan akan menjadi salah satu lokasi percontohan program ini, dengan satu kelurahan yang akan ditetapkan, yakni Kelurahan Beriwit.
Namun, menurut Putu, ada tantangan utama yang perlu dikaji lebih dalam, yaitu kondisi geografis Murung Raya yang wilayahnya cukup terpencar dan berjauhan. Sesuai petunjuk teknis dari Tim Gizi Nasional, program makan bergizi gratis harus disertai dapur umum yang memenuhi standar Indonesia Nasional Standard (NIS), dan waktu distribusi makanan ke siswa tidak boleh lebih dari 30 menit dari dapur umum.
"Kalau melihat kondisi geografis Murung Raya yang sekolah-sekolahnya berjauhan, ini menjadi tantangan. Tidak mungkin hanya satu dapur umum yang bisa melayani semua," tambahnya.
Dinas Pendidikan Murung Raya saat ini tengah menyiapkan data terkait jumlah siswa dan sekolah yang akan menjadi sasaran program, serta turut melakukan monitoring bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, dan Asisten II, yang diketuai langsung oleh Sekretaris Daerah.
"Kami di Dinas Pendidikan mendukung sepenuhnya program nasional ini, namun pelaksanaannya tetap harus mempertimbangkan kondisi ril di lapangan agar program ini tepat sasaran dan berjalan efektif," tegas Putu.
Ia menambahkan bahwa opsi membangun dapur umum di setiap kecamatan juga sedang dikaji agar distribusi makanan tetap sesuai petunjuk teknis. "Kita tetap komitmen menjalankan arahan dari Presiden dan Wakil Presiden, namun tetap kita sesuaikan dengan kondisi Murung Raya yang memiliki tantangan geografis tersendiri," pungkasnya.(Pengki)